Senin, 05 Januari 2009


Cewek hanya bisa hamil kalo saat bersenggama, orgasmenya bareng (orgasme pada saat bersamaan).


MITOS!
Secara ringkas, konsep kehamilan kurang lebih seperti ini... Cewek sebulan sekali memproduksi sel telur yang tersimpan dalam rahimnya. Saat bersenggama, cowok memuncratkan mani yang berisi jutaan (mungkin miliaran) sel sperma. Nah, sel sperma yang super banyak ini berlomba-lomba berenang masuk ke dalam rahim untuk mencapai sel telur yang ada di sana. Begitu sel sperma pertama mencapai sel telur, terjadi proses yang namanya pembuahan. Ini merupakan awal kehamilan, karena sel telur yang udah dibuahi tadi akan tumbuh menjadi janin, lalu pada saatnya, tumbuh jadi bayi. Sel-sel sperma yang lain udah nggak berfungsi lagi, soalnya yang dibutuhin dalam pembuahan sel telur emang cuma satu aja.

Jadi pernyataan ?kalo orgasmenya nggak bareng, maka nggak akan hamil? itu cuma mitos belaka. Bohong besar itu. Saat orgasme, cewek nggak mengeluarkan apa-apa kok (kecuali cairan vagina yang lebih banyak). Bahan baku yang dibutuhkan cewek untuk kehamilan (yaitu sel telur) emang nggak dikeluarin ke mana-mana, tapi diam aja dalam rahimnya. Jadi jangankan ?nggak bareng?, walau si cewek nggak orgasme pun, kehamilan bisa terjadi kalo saat itu dia lagi punya sel telur.

FAKTANYA:
Orgasme pada cewek MEMBANTU meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan. Karena orgasme meningkatkan aliran darah ke organ-organ reproduksi cewek, supaya berfungsi lebih optimal. Selain itu, gerakan-gerakan otot vagina dan mulut rahim pada saat orgasme membantu ?menghisap? mani ke dalam rahim. Jadi mempercepat sel-sel sperma untuk mencapai sel telur.

Informasi tambahan: Kalo nggak dibuahi oleh sel sperma, sel telur ini akan mati dan terbuang bersama lapisan dinding rahim yang melindunginya. Inilah yang terjadi dalam proses menstruasi. Darah yang keluar itu (kadang berbentuk seperti potongan daging, karena begitu kentalnya) adalah lapisan dinding rahim yang dibentuk untuk melindungi sel telur yang dibuahi. Jadi kalo nggak dibuahi, ya dibuang semua.

Wanita Ejakulasi, Lewat Rangsangan Pada G - Spot ?

Mungkin anda pernah mendengar, bahwa konon wanita juga bisa mengalami ejakulasi seperti halnya pada pria. Memuncratkan cairan !

Apakah ini Benar ?

Jawabnya : Ya, Benar.

Tetapi ini juga masih merupakan bentuk kontraversi pada dunia medis. Jadi tidak heran, kata G-spot semakin populer saja.

Karena jika wanita sudah menemukan G-spot, dan melatihnya dengan baik, maka dimungkinkan dia bisa melakukan orgasme yang lebih hebat, dan bahkan memuncratkan cairan ( ejakulasi ), seperti halnya pada pria.

Bahkan kenikmatan yang muncul akibat rangsangan pada G-spot ini, melebihi orgasme yang diakibatkan pada rangsangan klitoris ( kelentit ).

Penulis Dewa Dewi memburu beberapa sumber, yang akhirnya bisa tersusun artikel ini ini dengan baik. Silahkan membaca dengan seksama mengenai G-spot ini.

Sebenarnya G - Spot Itu Apa ?

G - Spot yang bisa diartikan secara “acak” bagian ( zone ) G, adalah serapan dari kata Grafenberg. Lihat hurug G-nya. Nama lengkapnya adalah Dr. Ernst Grafenberg, yang mengadakan penelitikan pada tahun 1950. G - spot kalau diraba bentuknya seperti spon yang kira kira berukuran antara 2 hingga 3 centimeter. Merupakan kumpulan syaraf yang paling banyak, yang juga berhubungan dengan klitoris.

G-spot ini jika dirangsang, bisa mengeras dan membesar seperti bola kecil, yang bisa diraba jelas dengan jari. Letak G -spot ini diperkirakan 3 hingga 5 centimeter dibelakang mulut vagina bagian atas. Namun hal inipun berbeda - beda pada setiap wanita.

Konon, jika bagian yang paling sensitif ini terangsang dengan bagus, maka wanita tersebut akan merasakan sensasi yang luar biasa. Tetapi didalam prakteknya, setiap wanita mengalami secara berbeda.

Apakah Setiap Wanita Punya G - Spot ?

Hal ini masih menjadi tanda tanya. Karena penelitian terhadap keberadaan bagian paling sensitif ini juga berulang. Menurut study dari Masters and Johnson Instituut, setidaknya hanya ditemukan 10 % dari wanita keseluruhan yang mengikuti penelitian, mempunyai G - spot. Sedangkan John Perry dan Beverly Whipple yang juga melakukan penelitian, dalam rapornya menyebutkan, bahwa wanita akan mengalami sensasi orgasme yang luar biasa, dan melebihi orgasme akibat rangsangan pada klitoris.

Bahkan pada 1 pada 10 wanita yang mengikuti penelitian ini, bisa melakukan ejakulasi seperti halnya pria, saat orgasme. Bisa mengeluarkan cairan berwarna putih, dan ditemukan sebagian besar fructose dan enzym. Sama seperti yang bisa dilihat pada sperma pria.

Sedangkan Robert Mallon, seorang ahli Patologi juga melakukan penelitian tentang keberadaan G-pot ini ditahun 80-an. Dari 42 mayat wanita yang diotopsi, ditemukan jaringan yang nampak seperti prostat pada pria. Penelitiannya beberapa tahun kemudian dilanjutkan lagi, dan membedah 17 mayat wanita. Lebih dari 80 % ditemukan jaringan menyerupai prostat.

Walau demikian, keberadaan G-spot masih mengundang tanda tanya. Antara dunia medis dan spiritual saling mempunyai ketertarikan. Karena menurut seks ala Tantra dan Kamasutra, keduanya juga menulis tentang keberadaan “ bagian yang paling ” sensitif, yang kasarnya saja disebut sebagai X - Spot atau Y - Spot.

G-spot (atau titik Grafenberg) adalah daerah sebesar uang logam yang teramat sensitif dan terletak di bawah permukaan liang vagina yang menghadap ke arah depan tubuh. Meskipun lokasinya berbeda-beda, G-spot biasanya terletak di tengah antara tulang pinggul dan serviks, sekitar 4,5 sentimeter ke dalam vagina. Para peneliti telah menemukan bahwa pada beberapa wanita rasa sensitifnya lebih banyak sepanjang dinding vagina bagian atas, dan tidak hanya pada satu titik.

Karena G-spot berada dibawah permukaan dinding vagina, maka harus dirangsang secara tidak langsung melalui dinding vagina. Banyak wanita dikabarkan merasa ingin mengeluarkan air seni ketika titik ini pertama kali dirangsang, namun ketika rangsangan dilanjutkan (dengan kantung kemih yang kosong), rasanya sangat nikmat. Beberapa dari mereka malahan mencapai orgasme, dan ada juga yang mengeluarkan cairan seiring dengan kontraksi orgasmik tadi.

Namun keberadaan G-spot serta lokasinya, telah banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi. Grafenberg sendiri menunjuk daerah sensitif ini sebagai titik di mana uretra (saluran yang menyalurkan air seni dari kantung kemih) berada paling dekat dengan puncak dinding vagina. Perry dan Whipple bersikeras bahwa daerah ini terletak lebih tinggi lagi sepanjang vagina, sementara ahli seksologi lainnya berkata bahwa seluruh dinding luar vagina, dan bukannya hanya satu titik, berisi ujung-ujung syaraf yang mampu menghasilkan efek rangsangan hebat ketika dirangsang (stimulasi). Penelitian lainnya menunjukkan bahwa untuk beberapa wanita, G-spot sama sekali tidak ada.

Juga yang masih diperdebatkan adalah komposisi cairan (kadang disebut hasil ejakulasi wanita) yang dikeluarkan oleh beberapa wanita selama orgasme akibat rangsangan G-spot. Menurut beberapa peneliti cairan itu adalah urin; lainnya mengatakan bahwa itu adalah unsur yang mirip dengan cairan dalam air mani laki-laki (tanpa sperma, tentunya). Tidak semua wanita yang memiliki G-spot mengeluarkan cairan, dan dari beberapa wanita yang mengeluarkan, tidak selalu keluar bersama setiap orgasme G-spot.

Menurut Dr. Ernest Grafenberg orgasme yang dihasilkan oleh titik G menimbulkan efek yang jauh lebih dahsyat ketimbang orgasme hasil stimulasi pada klitoris. Kalau pada orgasme biasa (klitoral) saja mampu membuat perempuan menggeliat-geliat dan hilang kesadaran, orgasme yang dihasilkan titik G jauh lebih dahsyat. Konon orgasme akibat terstimulasinya titik G membuat perasaan seperti “melayang ke awan atau terbang ke langit”.

Sangatlah sulit bagi seorang wanita untuk menjelajahi G-spot-nya dan orgasme vaginal sendiri karena kebanyakan tidak memiliki jari cukup panjang untuk mencapainya dan kesulitan untuk mencapai kenyamanan, lain halnya dengan orgasme biasa; wanita dapat melakukannya sendiri dengan melakukan masturbasi.

Bekerja sama dengan pasangan yang dipercaya akan sangat nikmat dalam menemukan G-spot seorang wanita. Dengan bereksperimen, seorang wanita dapat menemukan jenis rangsangan yang dirasanya paling cocok. Rangsangan dengan penis biasanya lebih efektif bila dilakukan dengan tekanan yang tetap dan santai, bukan dengan sodokan penis yang biasa, karena G-spot biasanya perlu tekanan yang kuat dan di tempat yang sama. Menambah tekanan secara perlahan akan membantu menemukan tekanan yang optimum untuk kenikmatan erotis tanpa rasa sakit. Beberapa wanita mampu mencapai klimaks hanya dengan tekanan semacam ini; untuk beberapa lainnya mungkin akan sangat menaikkan tingkat rangsangannya.

G-spot dapat dirangsang sebelum senggama berlangsung. Caranya, dengan merabanya. Pastikan untuk buang air kecil ketika Anda akan memulai eksplorasi tersebut, letak titik G berbeda untuk tiap wanita, biasanya terletak kira-kira 5 cm di lorong vagina pada dinding anterior (bagian atas ke arah perut). Lakukan eksplorasi dengan pasangan Anda dengan posisi tubuh terbaring dengan posisi pinggul agak terangkat (ditinggikan dengan bantal). Dalam posisi ini, pasangan Anda dapat memasukkan jarinya ke dalam vagina dan memulai eksplorasi secara “halus”. Sebaiknya gunakan pelumas berbahan dasar air (KY atau Astroglide) sebelum memasukkan jari karena akan memberikan rasa agak sakit.

Lalu, selama persetubuhan, titik ini juga akan dirangsang oleh ujung penis, saat pergerakan terjadi… Menurut para pakar seksologi, perempuan yang posisinya di atas-telungkup atau tidur-lebih mudah merasakan stimulasi pada titik G ketimbang posisi lainnya. Posisi doggy dan posisi wanita di atas adalah cara-cara efektif untuk menghasilkan rangsangan lebih langsung.

Meskipun tidak semua ahli seks sependapat bahwa G-spot terdapat dalam tubuh seorang wanita, umumnya orang percaya bahwa itu ada dan bisa dirangsang sebagai unsur kenikmatan yang utama. Hal ini sering digolongkan sebagai urethral sponge (sebuah area lembut yang rata, kira-kira sepertiga jalan menuju dinding depan vagina dan terdapat tepat ketika wanita tengah terangsang). Dia berdenyut sedikit ketika disentuh dengan jari dan usapan pada area tersebut bisa menghasilkan sensasi dan perasaan seperti keluarnya orgasme.